Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penulis mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang berjudul
“Makalah Moda Transportasi” tepat pada waktunya.
Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya. Semoga kelak kita
semua mendapatkan syafaat beliau di akhirat.
Tidak
lupa, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kakak
Khoirunnisa selaku pembimbing program studi “Pengantar Aplikasi Komputer” yang
telah memberikan materi, pengarahan, bimbingan, masukkan, dan saran kepada
penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
A. Latar Belakang
Transportasi merupakan perpindahan manusia atau barang
dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. Transportasi
digunakan untuk memudahkan aktivitas manusia.
Salah satu komponen transportasi yaitu moda transportasi.
Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat
angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Moda
transportasi sangat berperan dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi
kegiatan transportasi.
Oleh karena peranan moda transportasi
yang begitu besar, maka penulis akan membahas lebih lanjut lagi mengenai moda
transportasi.
B. Bahasan : Moda Transportasi
1. Moda Darat
a) Jalan
Moda transportasi
jalan dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar, yaitu moda kendaraan tidak
bermotor dan moda kendaraan bermotor. Pembagian lain yang juga masih bisa
dilakukan adalah moda kendaraan pribadi dan moda kendaraan umum. Sedang moda
angkutan umum juga masih bisa dibagi dalam dua kelompok yaitu moda angkutan
umum dalam trayek dan moda angkutan umum tidak dalam trayek.
Didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan kendaraan bermotor didefinisikan sebagai setiap Kendaraan yang
digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan
di atas rel.
Kendaraan Bermotor
dikelompokkan berdasarkan jenis:
1.
sepeda motor;
2.
mobil penumpang;
3.
mobil bus;
4.
mobil barang; dan
5.
kendaraan khusus.
Kendaraan Bermotor
angka 2, angka 3, dan angka 4 dikelompokkan berdasarkan fungsi:
1.
Kendaraan Bermotor Perseorangan; dan
2.
Kendaraan Bermotor Umum.
Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia tumbuh dengan
sangat cepat, jauh lebih cepat daripada penmabahan panjang infrastruktur jalan
yang mengakibatkan permasalahan kemacetan, terutam di kota-kota besar Indonesia
termasuk jalan-jalan arteri yang terus bertambah padat. Kemacetan pada
gilirannya akan mengakibatkan permasalahan terhadap terhadap efektivitas dan
efisiensi sistem transportasi.
b) Kereta Api
Kereta api didefinisikan sebagai sarana transportasi berupa
kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan
kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Dengan demikian
kereta api hanya dapat bergerak/berjalan pada lintasan/jaringan rel yang sesuai
dengan peruntukannya, hal ini menjadi keunggulannya karena tidak terganggu
dengan lalu lintas lainnya, tetapi di lain pihak menjadikan kereta api menjadi
angkutan yang tidak fleksibel karena jaringannya terbatas.
Kereta api merupakan
alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan
tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong
(dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta api atau gerbong
tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang
dalam skala besar. Untuk angkutan barang dalam jumlah yang besar dapat
digunakan rangkaian lebih dari 50 kereta yang ditarik dan/atau didorong dengan
beberapa buah lokomotif, seperti kereta api babaranjang (kereta api batutu bara
rangkaian panjang) di Sumatera Selatan.
Kereta api merupakan
angkutan yang efisien untuk jumlah penumpang yang tinggi sehingga sangat cocok
untuk angkutan massal kereta api perkotaan pada koridor yang padat, tetapi juga
digunakan untuk angkutan penumpang jarak menengah sampai dengan 3 atau 4 jam
perjalanan ataupun untuk angkutan barang dalam jumlah yang besar dalam bentuk
curah, seperti untuk angkutan batu bara. Karena sifatnya sebagai angkutan
massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal
sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota,
maupun antarnegara.
c) Angkutan Pipa
Tranportasi pipa
merupakan perangkat transportasi angkutan barang melalui pipa. Biasanya
digunakan untuk angkutan gas dan cairan dalam jumlah yang besar, tetapi dapat
juga untuk mengangkut barang yang dikemas dalam kapsul yang didorong
dengan tekanan udara, ataupun dalam bentuk tepung didorong dengan tekanan udara
tertentu yang kemudian dipisahkan kembali.
Penggunaan angkutan
pipa yang paling besar adalah untuk transportasi minyak mentah, minyak hasil
pengolahan/refinery, gas alam ataupun untuk angkutan air kebutuhan industri
ataupun ke perumahan.
Angkutan melalui
pipa dilakukan untuk mengangkut material yang stabil, dan untuk menstabilkan
material yang dapat berubah sifat bila dialirkan untuk jarak yang jauh melalui
pipa terkadang harus dilakukan pemanasan, untuk material yang dapat membeku
selama mengalir seperti minyak kelapa sawit, minyak mentah dari jenis tertentu
ataupun didinginkan bila material tersebut dapat berubah sifat ataupun bentuk.
2. Moda Pelayaran
Moda pelayaran atau moda transportasi laut adalah moda
tramsportasi yang beroperasi di laut, dimana jaringan prasarana transportasi
laut terdiri dari simpul yang berwujud pelabuhan laut dan ruang lalu lintas
yang berwujud alur pelayaran, sedangkan sarananya berupa kapal.
Kelebihannya :
1. Murah.
2. Jaringan alamiah.
3. Dapat menggunakan
jalur mana saja.
4. Servis yang fleksibel.
5. Kanal memacu tumbuhnya
industri.
6. Polusi rendah.
Kekurangannya :
1. Kecepatan rendah.
2. Tidak cocok untuk barang-barang yang mudah rusak / membusuk.
3. Operasional tergantung cuaca.
4. Pelayanan dari pelabuhan ke pelabuhan kurang fleksibel.
3. Moda Udara
Moda Udara yang dinyatakan sebagai pesawat udara didefinisikan sebagai
setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari
reaksi udara, tetapi bukan
karena reaksi udara terhadap
permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan.
Dasar ketentuan yang mengatur moda angkutan
udara adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan dimana Penerbangan didefinisikan sebagai satu kesatuan sistem yang
terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan
udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta
fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Moda Udara yang dinyatakan
sebagai pesawat udara didefinikan sebagai setiap mesin atau alat yang dapat terbang
di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi
udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan.
Moda
transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan dapat
melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh
moda transportasi lain.
Di Papua ada beberapa kota yang berada di
pedalaman yang hanya dapat dihubungkan dengan angkutan udara, sehingga Papua merupakan pulau
dengan lebih dari 400 buah bandara/landasan pesawat/air strip dengan panjang
landasan antara 800 sampai 900 meter. Perkembangan industri angkutan udara
nasional Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah yang ada
sebagai suatu negara kepulauan.
Oleh karena itu, angkutan udara mempunyai peranan penting
dalam memperkokoh kehidupan berpolitik, pengembangan ekonomi, sosial budaya, keamanan dan pertahanan.
C. Kesimpulan
1. Transportasi merupakan aspek penting dalam
mempermudah segala aktivitas manusia.
2. Moda transportasi adalah aspek vital dalam
terwujudnya efektivitas dan efisiensi sistem transportasi.
3. Moda transportasi terdiri dari bermacam
bentuk mulai dari moda jalan hingga moda udara, yang mana telah memegang
peranan masing-masing sesuai bentuk dan pengaplikasiannya.
https://dishub.kamparkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/6119513192_0d6b0c6dca_b.jpg |
Daftar
Pustaka